Iklan Ceria Sampoerna Telekomunikasi di Televisi: akankah mendongkrak image? Sampoerna Telekomunikasi sebagai pemain baru dalam industri telekomunikasi Indonesia mempunyai positioning yang tepat di arena persaingan yang begitu ketat. Tepat karena Sampoerna Telekomunikasi mengambil segmen yang sangat spesifik. Dengan merek Ceria, Sampoerna Telekomunikasi telah siap meramaikan pasar telepon tanpa kabel. Akhir-akhir ini, Ceria mulai menggunakan media elektronik untuk berkampanye.
Kepopuleran Dewi Persik sebagai penyanyi dangdut rupanya telah menarik perhatian Sampoerna Telekomunikasi untuk dijadikan endorsers dalam iklannya. Sampoerna Telekomunikasi berusaha untuk memadukan antara produk atau image perusahaan, karakteristik kalayak sasaran, dan kepribadian Dewi Persik. Image Dewi Persik dimata Sampoerna Telekomunikasi begitu penting karena kemampuannya dalam menarik perhatian kalayak. Jika kita mencoba telusuri peran Dewi Persik dalam iklan Ceria di televisi, si Selebriti mempunyai arti penting sebagai ”wakil dari kalayak sasaran” karena lagu dan sosoknya sangat populer di kalangan kalayak tertentu (kalayak sasaran Sampoerna Telekomunikasi).
Arti kehadiran Dewi Persik didukung dengan latar iklan di daerah pedesaan dengan mobil bercorong (pengeras suara). Kemudian dengan keberadaan dan image Dewi Persik ditransfer ke produk Sampoerna Telekomunikasi. Akhirnya, keberadaan Dewi Persik yang dilekatkan dengan produk Sampoerna Telekomunikasi ditransfer ke konsumen. Dalam proses komunikasi, tahap transfer produk (dengan endorsers) ke konsumen adalah komplek dan susah untuk dicapai. Jika menganalisa pada tahap tersebut, iklan Sampoerna Telekomunikasi dengan endorsers Dewi Persik mempunyai potensi resiko yang berimplikasi pada image produk.
Tujuan menciptakan awareness dikalangan kalayak sasaran berpotensi menimbulkan sikap negatif terhadap merek atau image perusahaan. Kita tahu bahwa akhir-akhir ini, Dewi Persik selalu menghiasi berita selebriti di berbagai stasiun televisi. Pemberitaan negatif akan membawa efek negatif bagi produk yang diiklankan. Ditambah lagi, pementasannya di salah satu daerah di Jawa Timur (ditayangkan di salah satu stasiun TV) memberi kesan bahwa aksi panggung Dewi Persik sangat jauh dari nilai-nilai sosial dan budaya yang selama ini dianut oleh kalayak sasaran Sampoerna Telekomunikasi. Dalam aksinya, Dewi Persik menampilkan gerakan erotis bak ”jablai”. Kemunculan Dewi Persik di berbagai stasiun televisi dan berbagai komentarnya membuktikan bahwa perilaku si endorsers tidak stabil.
Salah besar apabila ada anggapanbahwa exposure Dewi Persik di berita selebriti membantu efektivitas iklan Sampoerna Telekomunikasi dalam menciptakan awareness. Dalam proses komunikasi hubungan antara beliefs, attitudes, dan behavior sangat penting bagi marketer karena hubungan tersebut memberikan indikasi kesuksesan strategi pemasaran. Jika iklan sukses dalam menciptakan positive beliefs (dalam hal ini Sampoerna Telekomunikasi memberikan solusi bagi penduduk sub urban untuk menikmati komunikasi mudah) terhadap merek, kemungkinan kalayak sasaran akan mengevaluasi merek secara positif dan memutuskan untuk membelinya. Kepuasan dengan merek memperkuat sikap positif dan meningkatkan kemungkinan kalayak sasaran akan membeli. Dalam memproses informasi, kalayak sasaran akan mencapai keseimbangan antara beliefs dan feeling (evaluasi). Disinilah letak kemungkinan penggunaan Dewi Persik sebagai endorsers beresiko. Jika salah satu dari ketiga unsur (produk atau image perusahaan, kalayak sasaran, dan Dewi Persik) terdapat inkonsistensi, kalayak sasaran akan merubah sikap mereka menuju kepada struktur kognitif yang lebih harmoni. Artinya, ketika sikap kalayak sasaran negatif terhadap Dewi Persik dan positif terhadap Sampoerna Telekomunikasi akan cenderung merubah sikap kalayak sasaran terhadap perusahaan atau merek.
Disinilah kemungkinan resiko bakal terjadi. Kalayak sasaran akan menganggap merek Ceria sama dengan kepribadian Dewi Persik. Kasus yang pernah terjadi di Indonesia adalah Aa Gym. Begitu beliau memutuskan poligami, banyak ibu rumah tangga ataupun remaja putri memutuskan tidak lagi mengidolakan sosok Aa Gym. Kasus seperti ini juga terjadi pada perusahaan Pepsi (Mike Tyson kasus KDRT, Michael Jacson kasus pelecehan sexual), Pizza hut (Dennis Rodman karena perilaku yang tidak stabil). Dalam pemilihan endorsers seharusnya memperhatikan keserasian antara selebriti dengan kalayak sasaran dan produk/jasa atau merek, image selebriti secara keseluruhan, biaya kontrak selebriti, dapat dipercaya, resiko dari kontroversi, dan kepopuleran selebriti dikalangan kalayak sasaran. Pemilihan selebriti juga tidak didasarkan hanya pada intuisi tetapi data penelitian dan tipe informasi lainnya untuk memilih selebriti sebagai endorsers.
Berdasarkan uraian di atas, penggunaan Dewi Persik sebagai endorsers dalam iklan Ceria beresiko terhadap pembentukan sikap positif terhadap merek atau image perusahaan. Namun demikian, kita patut memberikan apresiasi terhadap konsep iklan Sampoerna Telekomunikasi karena iklannya mempunyai point of different diantara iklan pemain telekomunikasi lainnya di televisi. Iklan Sampoerna Telekomunikasi sangat jelas sekali medefinisikan positioning dan menentukan identitasnya. (Pradopo, penerima beasiswa Sampoerna S-2 Bisnis Tahun 2005)
Secara ga langsung ceria juga mengusung nama besar sampoerna, yang notabene sudah dikenal oleh masyarakat, hal ini merupakan salah satu strength dari Ceria, asalkan Ceria terus konsisten dengan jaringan dan consumer service (Kemudahan pembayaran), saya yakin Ceria bisa fight.
BalasHapusJustru karena nama besar Sampoerna, penggunaan Dewi Persik sebagai endorser akan mengancam nama baik Sampoerna sendiri yang sudah dikenal baik oleh masyarakat.
BalasHapusKENDATI tengah dilanda masalah keluarga, Dewi Persik tetap ceria. Senyum dan goyangan artis dangdut ini juga masih menggoda. Namun kenesnya Dewi di layar kaca bukan tampak di acara gosip, melainkan dalam sebuah klip iklan operator telepon bermerek Ceria.
BalasHapusCeria? Betul. Inilah produk terbaru PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia. Perusahaan ini sekarang benar-benar sudah mengibarkan bendera. Ceria dikumandangkan. Sampoerna Telekom sendiri memakai jaringan seluler CDMA (code division multiple access) di frekuensi 450 megahertz (CDMA 450).
Layanan yang ditawarkan Sampoerna adalah telepon tetap nirkabel (FWA). Maka, mereka pun bersaing dengan layanan telepon rumah (PSTN) dari PT Telkom, Flexi (Telkom), StarOne (Indosat), serta Esia dan Wifone (Bakrie Telecom). Ceria benar-benar menawarkan layanan telepon rumahan dengan handset yang tidak mobile.
Di frekuensi 450 MHz, Ceria adalah pemain tunggal. Tapi, frekuensi ini sejatinya belum bersih benar. Kalangan TNI dan polisi masih kerap menggunakannya untuk komunikasi radio mereka. Maka, boleh jadi Ceria nantinya akan terganggu oleh komunikasi para aparat tersebut. Lagi asyik berhalo-halo, tahu-tahu muncul ungkapan ”kijang satu” atau ”dilanjut!”—khas bahasa polisi.
Mungkin, cerita itu nantinya tak bakal kejadian. Yang jelas, Ceria sebenarnya juga bukan pemain baru. Sebelumnya, produk ini bernama Neon dan dioperasikan oleh PT Mandara Seluler Indonesia. Neon hanya berkumandang di Lampung pada Mei 2004. Dalam perjalanannya, Neon tak bisa berkembang akibat kalah bersaing dengan operator telekomunikasi lainnya. Kemudian Mandara diambil alih oleh Sampoerna pada 2005.
Manajemen baru lantas mengeluarkan produk Ceria menggantikan Neon. Perlahan-lahan, Ceria bangkit. PT Sampoerna lantas menggandeng perusahaan jaringan dari Cina, Huawei Technologies, untuk membangun jaringan CDMA 450 EV-DO di Pacitan, Jawa Timur. Jaringan di kota kelahiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini meliputi sekitar 20 menara pemancar (base transceiver station/ BTS). Pengembangan jaringan di Pacitan itu juga melibatkan Qualcomm dari Amerika agar bisa diintegrasikan dengan jaringan yang dimiliki Sampoerna.
Sampoerna juga bekerja sama dengan Axesstel Inc, IndoNet, Departemen Komunikasi dan Informatika, serta Kementerian Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal untuk membangun program Wireless Reach Qualcomm di Way Kanan, Lampung. Mereka membangun laboratorium komputer di beberapa sekolah di Lampung dengan kemampuan akses internetnya.
Pada Juli 2006, Ceria meminta lisensi telepon tetap nirkabel kepada Menkominfo, tapi ditolak. Kemudian setelah Bakrie Telecom dan Mobile-8 diberi lisensi telepon tetap nasional, Sampoerna meminta lagi lisensi itu pada Maret lalu dan disetujui.
Kini, Ceria sudah bisa berhalo-halo di hampir separuh provinsi di Indonesia. Operator ini sudah mulai menancapkan jaringannya di Lampung, Palembang, Bali, Lombok, Jatim, Jateng, Jabar, dan hampir seluruh wilayah di Sumatra. Menurut Suwito, Senior Manager Inter Carrier and Regulatory Sampoerna Telekom, pelanggan Ceria kini sudah mencapai 280 ribu. Umumnya mereka berada di desa-desa. Sebanyak 10% pelanggan Ceria berasal dari perusahaan perkebunan dan pertambakan, seperti PT Dipasena Citra Darmaja.
Sayang, bentangan jaringan Ceria dari Lombok hingga Aceh itu baru dilayani oleh 223 BTS. Tentu saja, jumlah menara pemancar ini sangat minim. Betul, bermain di frekuensi 450 MHz memungkinkan operator bisa hemat pemancar. Tapi, tetap saja angka tadi belum cukup. Sebab, jangkauan setiap menara Ceria hanya mencapai radius 35 kilometer.
SEPERTI DESA MENGEPUNG KOTA
Memang tak gampang bagi Ceria untuk bisa bersaing dengan operator lain yang sudah mapan. Dari sisi kualitas, misalnya. Adanya pemakaian frekuensi 450 MHz oleh apart keamanan tentu bisa mengganggu. Makanya, Ceria cenderung takut bersaing di Jakarta. Bayangkan saja, di ibu kota, jika Ceria punya lima kanal, hanya dua yang lolos dari suara tak diundang. Itu pun kalau mujur. ”Dirjen Postel berjanji, akhir 2007 masalah itu sudah selesai,” tambah Suwito.
Tak hanya itu. Ceria juga memiliki kendala dalam pemasangan BTS di pedesaan. Ada BTS yang lokasinya belum teraliri listrik. Akibatnya, BTS itu menggunakan mesin penggerak listrik berbahan bakar solar yang amat mahal.
Ceria juga sering direcoki oleh pemerintah daerah. Syahdan, beberapa daerah memungut pajak lumayan besar untuk setiap BTS yang dibangun. Pajak tersebut berbeda nilainya di setiap daerah.
Lucunya lagi, di satu wilayah di Sumatra Utara, pemerintah daerah di sana berencana memungut pajak langsung dari pelanggan Ceria. Jadi, setiap pelanggan diwajibkan membayar retribusi beberapa ribu rupiah jika ingin mendapatkan sambungan.
Untunglah, manajemen Sampoerna Telekom tampaknya masih optimistis. Meskipun terbelenggu berbagai masalah, Suwito yakin, Ceria mampu meraih 750 ribu pelanggan tahun depan. Sebab, berdasarkan laporan CDMA Development Group (CDG), pengguna CDMA di dunia selama kuartal II-2006 tumbuh 24%. Jadi pemakai CDMA sekarang sudah sebanyak 335 juta orang. Hingga tahun 2010 ke depan, diperkirakan akan ada 41% pengguna telepon tanpa kabel di seluruh dunia yang memakai teknologi CDMA.
Selain itu, Ceria akan bertarung habis-habisan tahun mendatang dengan banyak membangun BTS. Sampoerna juga mengincar tujuh lokasi dalam tender universal service obligation (USO) atau penyediaan infrastruktur telepon pedesaan. Wilayah yang diincar adalah Kalimantan dan Sulawesi. ”Kami berani bersaing, karena pasar kami di pedesaan. Operator lain takut masuk pedesaan,” kata dia.
Ceria saat ini memang tak mau bermain frontal. Bila operator lain menggarap perkotaan terlebih dahulu, Ceria justru memulai dari pedesaan. Ibaratnya, desa mengepung kota. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, misalnya, Ceria mulai dari desa-desa di Gunungkidul dan Bantul sebelum masuk kota Jogja.
Cara itu jelas berbeda dengan strategi Bakrie Telecom. Dengan produk bermerek Wifone (telepon rumahan nirkabel juga), Bakrie Telecom bertarung di kota besar. ”Untuk pelosok desa, kami memang belum dapat menjangkau,” kata Rakhmat Junaidi, Director of Corporate Service PT Bakrie Telecom. Makanya, Rahmat tak terlalu cemas terhadap Ceria. Hingga akhir tahun, Bakrie Telecom menargetkan 3,6 juta pelanggan. Tahun depan, sebanyak 4,5 juta pelanggan.
Memang berat bagi Ceria jika harus berhadapan langsung dengan Telkom dan Bakrie Telecom. Masuknya Ceria ke pasaran saat ini jelas merupakan satu keunggulan tersendiri. Ceria bisa lebih cepat memasuki pasar telepon rumahan nirkabel ketimbang Mobile-8 dan Smart (milik Sinarmas Grup) yang juga akan memperoleh izin telepon tetap nasional. Smart baru akan gentayangan di pasaran telepon rumahan pada akhir 2008.
Mas Wigrantoro Roes Setyadi, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), menyarankan, Ceria sebaiknya tetap fokus bermain di pasar telepon rumahan nirkabel. Sebab, jika bermain ke telepon bergerak, maka Ceria akan keteteran bersaing dengan operator besar berteknologi CDMA dan GSM yang sudah mapan.
Maju terus Marketing & team Riau!!!! good blog!!! salam untuk Mr. Wawan, Mr. Mecka, Mr. Vijay, Mr. Budi, Mr. Jan, Mr. Digdo, Mr. Mas deni, dan rekan2 marketing baru & team Sales, serta Mr. Irpan rusli......, serta team riau lainnya...btw u owners blog ini salut 4 u bro!!!! From : Rekan2 Marketing Lampung go Ceria ridar
BalasHapusmo nanya...
BalasHapuskalo informasi ceria di daerah indramayu kemana ya..?khususnya daerah Patrol - Haurgeulis
thanks...
Kasihan juga ya, sampai sekarang ceria belum punya web.
BalasHapussaya sangat tertarik untuk bisa internetan murah unlimited dengan ceria. apakah sekarang di jakarta sudah bisa? saya harus nanya dimana ya?
BalasHapussebaiknya distributor ceria di pacitan di ganti soalnya banyak orang yang dirugikan sama dia karena banyak orang yang ditipu sama dia
BalasHapusboooooooooooooooooooossssssssssssssssssssssssss
BalasHapuswah aku baru mau pakai akses internet ceria ney... katanya speednya kenceng... moga aja dech...
BalasHapuskenapa ceria bersifat monoton nggak ada dobrakan baru.jdi cdonya selalu dapat komplain yg nggak enak2
BalasHapusdi kabupaten OKU baturaja propinsi SUMSEL gaji cdonya telat trus tgl 10-20 baru terima gaji gmna krja mau semangat
BalasHapusAku selama ini memalkai flexi mingguan tapi bisa nyambung 2 hari aja itupun sering putus. Mau tanya kalau ceria ada batasan ndak terus pesawatnya pakai apa usb Product Venus bisa nggak Kalau bisa kan tinggal beli kartunya aja dan sering ngandat nggak
BalasHapusCeria harus berani perang tarif klo mau menang dlm persaingan.
BalasHapuswow.. woww.. wwoow..
BalasHapusmemang benar apa kata pepatah "TIADA GADING YANG TAK RETAK"
---------------------------------------
ada yang lebih dalam lagi dari ceria.
Internetan pake ceria bikin otak mumet,loading aja lama nya mnta ampun,apalagi klo download bisa shari smlem baru kelar,itupun klo ga putus2,sring nya sech putus2 truuuuuuuuuuuus,kacau balau dech gw pake ceria
BalasHapusKalau modem yang bagus berapa ya harganya, terus bisa dapat berapa Kbps? bisa nggak dapatkah nomor telepon CS yang di Peknbaru? Terimakasih ya, atas bantuan semua pihak ....
BalasHapusCeria brengsex, ga menjanjikan, speednya cuma 16 kbps max dari 230,4 yang dijanji'in....
BalasHapusemang ngeselin nih ceria, gue doa'in biar ga da orang yang mau make ceria
tolong adakan dong penjualan kartu perdana ceria di kota makassar di tahun 2011 ini. dari frenki, di kota makassar
BalasHapustolong mengadakan penjualan kartu perdana ceria di kota makassar segera di tahun 2011 ini juga karna banyak warga kota makassar ingin mengunakan kartu perdana ceria segera. Dari: frenki chandra negara
BalasHapusTolong adakan penjualan kartu perdana ceria di kota makassar juga segera di tahun 2011 ini. Dari: frenki chandra negara
BalasHapusbanyak warga kota makassar ingin mengunakan kartu perdana ceria jadi mohon agar ceria mengadakan segera penjualan kartu perdana ceria di kota makassar di tahun 2011 ini juga. DARI: FRENKI CHANDRA NEGARA
BalasHapus